Kemarau panjang sudah mulai membuat beberapa desa di Mojokerto kekeringan, setidaknya ada tiga desa di kecamatan Ngoro, kecamatan Kutorejo dan kecamatan Dawar Blandong yang saat ini kekurangan air bersih.
Akhmad Jazuli selaku ketua panitia penyelenggara acara menguraikan sejumlah bantuan air bersih dari beberapa sekolah SMA dan SMK di Kabupaten Mojokerto. “Ini adalah program pertama, untuk selanjutnya diupayakan SMA dan SMK lainnya ikut bergabung,” jelas Jazuli dalam laporan sambutannya.
Pungkasiadi, Wakil Bupati Mojokerto yang juga ketua Palang Merah Indonesia (PMI) mengatakan, untuk mengatasi kekeringan yang terjadi, program jangka pendeknya, Pemkab akan terus mendistribusikan air bersih, baik bantuan darii sekolah maupun melalui BPBD.
”Hari ini ada 125 tangki air bersih yang didistribusikan, bantuan dari beberapa sekolah dan organisasi LCC, sasarannya di Desa Kunjoro Wesi dan Kutogirang, sedangkan untuk wilayah utara sungai pelaksanaanya diserahkan ke BPBD .” Terangnya saat memberangkatkan bantuan Air Bersih dari SMAN 1 Sooko, Rabu (06/09).
Data bantuan air bersih, dari SMAN Sooko 40 tangki, SMAN Mojosari 50 tangki dan SMAN Dlanggu 20 tangki, ditambah 15 tangki dari LCC.
Pungkasiadi berharap semua elemen masyarakat ikut membantu mengatasi kekeringan di wilayah Mojokerto. “Kami minta BPBD mengatur jadwal distribusi air bersih, dan menggandeng semua pihak untuk mengatasi kekeringan di Mojokerto.” Tambahnya.
Sementara 3 Desa di Mojokerto yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih diantaranya Desa Kunjoro Wesi – Ngoro, Desa Kutogirang – Kutorejo dan Desa Madureso – Dawar Blandong.(sma/ADV)
Baca juga :