Untuk meminimalisir adanya konflik antar umat beragama seperti yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar, Polres Mojokerto bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) membuat kesepakatan bersama untuk menjaga kerukunan umat.
Dalam kesepakatan itu. Kapolreskab Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata membuat 10 penyataan sikap, diantaranya menyikapi permasalahan sosial, yang dapat memicu konflik pergesekan antar umat beragama di Mojokerto.
“Kesepakatan ini untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, dan Kami menjamin penuh keamanan bagi pemeluk agama yang diakui oleh negara sesuai dengan Undang-undang.” Kata AKBP leonardus Simarmata kapolres Mojokerto.
Sementara itu, Wakil Ketua FKUB Kabupaten Mojokerto KH Mashul Ismail menegaskan bahwa masalah Rohingya adalah masalah Myanmar, di Mojokerto kerukunan umat beragama harus tetap terjaga. “Kita tidak ingin, umat bergama di Indonesia khususnya Kabupaten Mojokerto terpengaruh dengan konflik Rohingya, tapi kita sebagai umat islam di Indonesia mengutuk perilaku pembantaian etnis di Myanmar.” Pungkasnya.(fafa)