Tersangka pengaturan skor pertandingan sepak bola, Vigit Waluyo (VW) akhirnya buka-bukaan soal pengaturan skor yang selama ini dia mainkan. Setelah diperiksa satgas antimafia bola di Polda Jatim, VW langsung memberi keterangan kepada media.
Vigit mengatakan, ada oknum PSSI dan Komite Wasit yang selama ini membantunya dalam pengaturan skor pertandingan. Oknum PSSI itu adalah Dwi Irianto atau Mbah Putih, Anggota Komdis PSSI non aktif. Sedangkan oknum anggota Komite Wasit adalah Nasrul Koto.
Kata Vigit, awalnya Mbah Putih menyarankan agar bertemu Nasrul Koto untuk masalah pengamanan pertandingan. “Saya temui beliau, setalah itu pertandingan kami aman-aman saja,” katanya,Kamis (24/01).
Vigit juga mengaku, keterlibatan dia dalam pengaturan skor awalnya untuk melindungi klub yang dibesarkannya, yaitu PSMP. Karena selama sering dikerjai pihak tertentu dan sering dirugikan.
“Awalnya kami tidak pernah membuat sinergi, tapi supaya tidak dikerjai akhirnya di tahun 2018 kami melakukan komunikasi dengan mereka, supaya tidak ‘dikerjai’ di pertandingan-pertandingan PSMP,” tambahnya.
Vigit juga mengatakan, dalam berkomunikasi dirinya selalu mengeluarkan uang Rp 25 juta hingga Rp 50 juta untuk oknum Komite Wasit agar bersedia membantunya mengatur pertandingan. Selain itu, Vigit juga menggelontorkan uang kepada wasit yang memimpin pertandingan, sebesar antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. “Mereka yang membagi sendiri, terserah,” tegasnya.
Masih kata Vigit, ada beberapa klub yang sering meminta bantuannya untuk mengatur pertandingan di Liga 2 Indonesia. Diantaranya, PSMP Mojokerto, PSS Seleman, dan Kalteng Putra. “Kami hanya bermain di home, enggak pernah bermain di away,” pungkasnya.
Sementara dari tiga klub yang disebut Vigit, dua diantaranya adalah klub yang berhasil promosi ke Liga 1 musim ini yakni Kalteng Putera dan PSS Sleman.(sma/udi)
Baca juga :