Penyebab kematian AR (16) santri Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum di Jalan Raya Mojosari, Desa Awang-Awang, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, diduga mengalami cedera otak berat karena benturan keras.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, penyebab korban meninggal diungkapkan oleh dokter yang merawat di RS Sakinah, Kecamatan Sooko Mojokerto.
Dr. Fitria intan Hila Dina, Kepala Ruang IGD RS Sakinah mengatakan, cedera otak berat yang dialami korban, kemungkinam karena benturan keras. ” Cidera otak berat. Kemungkinan akibat benturan keras hingga tak ada pendarahan di otak,” terangnya, Selasa (20/08/19).
Kata Fitria, saat dirawat di IGD sekitar pukul 07.00 WIB, kesadaran korban terus menurun dan terdapat luka pada bagian wajah, hidung dan gigi korban patah. ” Rencana awal, akan kita rujuk ke RSUD Dokter Soetomo untuk dilakukan operasi. Namun karena kondisi korban tidak stabil, korban akhirnya meninggal dunia,” ujarnya.
Sebelum meninggal, korban sempat diberikan perawatan dan diberikan obat-obatan seperti di berikan infus hingga alat bantu pernafasan. Namun karena kondisi korban terus memburuk, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya, Kompol Anwar Sujito, Kapolsek Mojosari mengatakan, sebelum korban meninggal dunia, korban dianiayanya oleh pengurus pondok berinisial WN (17) asal Dusun Jarum, Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Korban di pukul dan di tendang hingga terbentur tembok sampai mengeluarkan darah, karena dianggap melangar peraturan keluar dari pondok tanpa seizin pengurus.
Dia menjalankan, penganiayaan terjadi di kamar asrama santri SMA pada Senin (19/8/19) tengah malam. (sma/adm)
Baca juga :