Pihak perbankan diharapkan bisa mendorong dan membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Begitu juga masyarakat yang diharapkan bisa mengembangkan potensinya.
Nah, dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Timur mendorong pengembangan kampung wisata berbasis pertanian secara terintegrasi dan dimotori kalangan milenial/pemuda.
Difi A Johansyah, Kepala Perwakilan BI Jatim mengatakan, pengembangan pertanian di perdesaan sebenarnya sudah terintegrasi. Para petani selain melakukan budi daya tanaman juga biasanya beternak hewan sehingga dapat meningkatkan penghasilan mereka.
Namun, itu tidak cukup dan perlu ada nilai tambah yang lebih tinggi, seperti diintegrasikan dengan kegiatan pariwisata dan mengolah produk pertanian menjadi produk olahan, sehingga pemuda tertarik untuk menekuni sektor petanian.
Baru-baru ini, pihaknya berkunjung ke Kampung Flory binaan BI Yogyakarta. Tepatnya di Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kampung Flory merupakan perkebunan bunga yang sudah terintegrasi dengan sektor lain, seperti perikanan, kuliner, produk olahan, dan wisata, terutama wisata edukasi.
Karakter Kampung Flory, mirip dengan Eduwisata Brenjonk, Trawas, Kabupaten Mojokerto, dengan kegiatan utama pertanian yang dikembangkan dengan kegiatan eduwisata.
Kata Difi, kalau petani hanya melakukan kegiatan bertani dengan menjual hasil produk pertanian yang dipanen, banyak yang tidak menarik bagi mereka karena nilai tambahnya rendah. “Sebaiknya dikemas dengan kegiatan ekonomi pariwisata, maka justru menarik karena memberikan nilai tambah yang tinggi bagi petani,” ujarnya.
Sementara Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Aminurridho mengatakan pihaknya juga mengembangkan budi daya tanaman bunga yang diharapkan kelak menjadi kampung wisata di Desa Wonokriti, Kec. Tosari, Kab. Malang.
Kegiatan utama petani, yakni membudidayakan bunga edelweiss. “Izin budi daya sudah terbit, namun untuk kegiatan penjualan, masih dalam proses.” katanya.
Untuk pengembangan menjadi kegiatan pariwisata, masih dikaji. Idealnya, kegiatan budi daya edelweiss di Wonikitri diintegrasikan juga dengan kegiatan pariwisata dan perkembangannya akan cepat karena lokasinya berada di lereng Gunung Bromo yang menjadi destinasi pariwisata dunia.
Di Mojokerto, potensi untuk mengembangkan kampung wisata masih cukup besar, termasuk disulap seperti Kampung Flory di Sleman Yogyakarta yang kini sudah beromzet mencapai ratusan juta/bulan dengan melibatkan 140 pemuda sebagai tenaga kerja.(sma/udi)
Baca juga :