Mayat pria ditemukan membusuk di sebuah rumah di perumahan Puri Mojobaru, Dusun Kedungklinter, Desa Canggu, Block DC-09 RT/9 RW/4 Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Rabu (04/09/19).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, mayat pria yang diketahui bernama Suhardi (72) warga perumahan Puri Mojobaru, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Mayat pertama kali ditemukan oleh Banti (43) disaat mengambil dagangan berupa tuding Ngaji sekitar pukul 10.00 WIB. Awalnya Banti merasa curiga karena Suhardi tak kunjung menyetorkan hasil pengepakan tuding Ngaji selama dua hari.
“Saya curiga, karena dua hari korban tidak menyetorkan hasil pengepakan tuding Ngaji, akhirnya saya cek kerumahnya,” ungkapnya.
Kemudian, saat mengecek kerumah melihat kondiai rumah lampu masih menyala. Karena curiga akhirnya dirinya mencoba mengecek kedalam dengan meminta bantuan warga memanjat pagar bagian belakang.
“Kondisi rumah terkunci semuanya, jadi saya meminta tolong kepada warga bernama pak Indra untuk melihat kedalam rumah dengan memanjat pagar belakang, dan baru mengatahui korban sudah membusuk di atas kursi di ruang tamu,” jelasnya.
Menurut keterangan dari dokter yang mengecek kondisi korban sudah meninggal lebih dari tiga hari. ” Dalam sehari hari, bapak ini membantu saya mengepak tuding Ngaji ( alat bantu untuk membaca Al Qur’an),” jelasnya.
Kapolsek Jetis, AKP Subianto mengatakan, mayat Suhadi diperkirakan meninggal sejak empat hari yang lalu, dan baru diketahui oleh warga Rabu (04/09/19) siang.
“Suhadi ini sudah empat tahun ditinggal oleh istrinya meninggal, sehingga dia sehari hari tinggal di rumah sebantang kara, sedangkan anak-anaknya sudah mempunyai rumah sendiri sendiri,” ungkapnya.
Dari hasi oleh TKP di lokasi kejadian, petugas tidak menemukan hal hal yang mencurigakan termasuk barang barang milik korban juga masih utuh.
“Dari keterangan dokter dan keluarga, korban mengidap penyakit Hernia, dimugkinkan korban meninggal karena sakit yang diderita, hanya saja baru diketahui empat hari setelah korban meninggal,” tambahnya.
Usai dilakukan oleh TKP, dibantu relawan dan petugas kepolisian langsung membawa jasad korban ke RSUD Kota Mojokerto untuk dilakukan visum. “Keluarga seudah menerima, jadi tidak sampai kita lakukan otopsi,” pungkasnya.(sma/udi)
Baca juga :