Cuci Darah Haruskah Seumur Hidup ? Ini Kata Dokter

Info Sehat

Cuci darah atau dialisis adalah prosedur yang dilakukan untuk membuang limbah berbahaya di dalam tubuh. Normalnya proses ini dilakukan secara alami oleh ginjal.

Ginjal akan menyaring darah dan memisahkan zat berbahaya serta cairan berlebih dari dalam tubuh untuk kemudian dikeluarkan melalui urin. Tetapi, ketika ginjal mengalami penurunan fungsi utamanya, maka diperlukan alat bantu berbentuk mesin pencuci darah (hemodialis).

Dalam sebuah artikel yang direvirw oleh dr. Yusra Firdaus disebutkan, kalau kondisi ginjal hanya mengalami penurunan fungsi, maka cuci darah bisa dilakukan hingga fungsi ginjal kembali normal. Tapi kalau ginjal sudah kronis, harus ada donor ginjal atau dengan cuci darah seumur hidup.

Bila Anda menderita gagal ginjal kronis, itu artinya ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak mampu mengontrol jumlah air dalam tubuh, juga kadar garam dan kalsium dalam darah. Sehingga zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna akan tetap tinggal di dalam tubuh dan membahayakan kondisi pasien.

Dialisis umumnya terbagi menjadi hemodialisis dan dialisis peritoneal.

Hemodialisis merupakan prosedur cuci darah yang dapat dilakukan di klinik dialisis atau di rumah sakit. Sedangkan dialisis peritoneal adalah dialisis yang dilakukan di rumah.

Keluarga dan orang terdekat pasien yang cuci darah harus memahami perubahan yang terjadi. Hal ini berfungsi juga untuk menyiapkan mental pasien. Serangkaian perubahan fisik yang mungkin terjadi mencakup:

– Kehilangan nafsu makan dan kelebihan cairan
– Tidur hampir sepanjang hari
– Gelisah dan Disorientasi, seringkali terlihat linglung dan kebingungan mengenali wajah yang familiar
-Adanya perubahan pada pola pernapasan bisa jadi tidak teratur, terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat.
– Bisa juga terdengar seperti terengah-engah. Pola pernapasan yang berubah mengindikasikan penurunan sirkulasi di organ dalam dan penumpukan racun.
– Perubahan warna dan suhu kulit

Obat-obatan dapat diberikan untuk mengobati rasa sakit atau kegelisahan. Namun, obat-obatan lain sering dihentikan saat seseorang memutuskan untuk berhenti menjalani perawatan cuci darah.(tim/sma)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :