KEREN, Sungai Kumuh di Mojokerto Disulap jadi “Wisata Batu Pelangi”

Di tengah pandemi COVID-19 ini membuat semua masyarakat harus kreatif dalam berbagai hal. Begitu juga yang dilakukan sekelompok pemuda di Kecamatan Pungging Mojokerto.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, di tengah pandemi dan memasuki bulan Agustus yang bisanya banyak kegiatan perayaan, pada Pemuda ini memiliki gagasan yang cemerlang. Yakni, menyulap sungai Kumuh menjadi Wisata Batu Pelangi.

Pemandangan indah ini terlihat di Sungai Gembolo yang berlokasi di Desa Tempuran, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. “Wisata Batu Pelangi” ini pun menjadi spot foto yang unik.

Dari pantauan di lokasi wisata batu pelangi, terlihat banyak bebatuan berukuran besar yang berlokasi di dasar sungai. Lalu, Batu-Batu iti di-cat dengan warna beraneka ragam, sehingga memunculkan keindahan alam yang luar biasa.

Sebelumnya, Sungai Gembolo yang berlokasi di tengah tengah desa ini sering kali menjadi lokasi pembuangan sampah oleh masyarakat yang tak bertanggung jawab.

Ispadi, Kepala Desa Tempuran mengatakan, munculnya ide untuk menyulap sungai yang kini mulai mengering lantaran datangnya musim kemarau ini bermula dari warganya sendiri. Khususnya anggota karang taruna.

Dimana warga saat ini masih belum bisa melaksanakan kegitan yang sifatnya melibatkan orang banyak. Sementara bulan agustus yang menjadi moment bersejarah setip tahunnya selalalu dirayakan dengan menggelar berbagai macam kegitan.

”Karena saat ini masih masa pandemi. Untuk sementara kegiatan 17-an ditiadakan,” terangnya. Sabtu (8/8/2020).
[sc name=”iklan-sisipan”]
Sehingga hal itu membuatnya harus berfikir keras agar perayaan agusrusan tetap dilaksanakan tanpa melibatkan orang banyak. Sehingga muncul ide untuk melaksanakan kegiatan yang sifatnya sosial. Mulai membersihkan sungai hingga mengecat ratusan batunya menjadi warna-warni. ”Setelah kami otak-atik, timbul ide untuk membuat kegiatan sosial ini,” imbuhnya.

Kata Ispadi, selain untuk mencegah penyebaran Covid-19, langkah yang dilakukan itu untuk mengispirasi warganya agar peduli Lingkungan dan tidak membuang sampah di sungai, apalagi sampah popok. ”Kalau terlihat bersih dan pandangannya indah seperti ini, mereka enggan membuang sampah lagi,” ujarnya.

Sementara Mohammad Afif Firdiyanto, Ketua Karang Taruna Desa Tempuran menambahkan, kondisi sungai seperti itu tidak hanya akan berlangsung selama musim kemarau ini untuk mensiasati agar sungai itu tidak menjadi tempat pembuangan sampah.

Menurutnya dengan ide mengecat batu di aliran sungai Gembolo ini, minimal mampu mengurangi adanya mayarakat membuang sampah di sungai. “Ini juga sebagai edukasi sekaligus bisa menjadi wisata baru di desa kami,” tandasnya.(sma/udi)

Versi Terbaru, Ini APK Higgs Domino Island yang Tersedia Fitur Kirim, Terkoneksi ID dan Cip Versi Lama.. ini link APKnya

Baca juga :