Antisipasi Korban Kecelakaan Ditolak Di Mojokerto. Polisi Kordinasi tiga rumah sakit bisa menerima.

Upaya dalam mengantisipasi kembali adanya penolakan terhadap korban kecelakaan di Mojokerto, polisi menunjuk tiga rumah sakit bisa menangani korban kecelakaan.

Informasi yang dihimpun oleh suaramojokerto.com, Kanit Laka Satlantas Polres Mojokerto IPDA Wihandoko mengatakan, upaya penanganan terhadap korban kecelakaan telah dilakukan dengan melakukan kordinasi terhadap sejumlah rumah sakit di wilayah Kabupaten Mojokerto.

Diantaranya di rumah sakit Dian Husada yang berlokasi di Kecamatan Sooko, Sidowaras Kecamatan Bangsal, kemudiam rumah sakit Kartini yang berlokasi di kecamatan Mojosari.

“Tiga rumah sakit ini telah kita ajak kordinasi, InsaAlloh mereka (rumah sakit, Red) bisa menerima,”ungkapnya, Jumat (23/07/2021).

Meski demikian, pihaknya juga meminta mayarakat bisa saling memahami terkait kondisi rumah sakit yang saat ini memang memiliki prioritas tersendiri dalam melakukan upaya perawatan terhadap orang sakit. Mengingat, sampai saat ini kondisi Mojokerto yang masih dalam level 4 penyebaran Covid-19.

Bukan hanya itu, upaya lain dalam mengantisipasi adanya penolakan korban kecelakaan untuk segera mendapatkan perawatan yakni akan melakukan kordinasi dengan pihak terkait. Dan tak menutup kemungkinan pihaknya akan menyediakan rumah sakit darurat penanganan awal korban kecelakaan.

“Selasa (27/07/2021) besok kita akan melakukan kordinasi dengan Dinas Kesehatan, Jasaraharja, dan juga rumah sakit yang memiliki MoU dengan kita akan kita ajak kordinasi,”terangnya.

Dari data yang diperoleh di lapangan, sejak berlangsungnya PPKM Darurat setidaknya terdapat tiga kejadian penolakan perawatan oleh sejumlah rumah sakit terhadap korban kecelakaan di Kota/Kabupaten Mojokerto. Rata rata penolakan tersebut didasari dengan rumah sakit penuh.

“Kalau sesuai data yang kita ketahui itu ada dua kali, pertama yang dialami oleh petugas PMI Kabupaten Mojokerto saat melakukan proses evakuasi korban kecelakaan di Puri, lalu yang kedua dialami oleh relawan ISM saat melakukan evakuasi korban kecelakaan,”jelasnya.

Meski sempat dilakukan penolakan, polisi juga berupaya untuk mencarikan alternatif rumah sakit agar bisa menerima dan merawat korban kecelakaan.

“Kamarin saat adanya penolakan itu, kita juga gak diam, kita terus melakukan upaya dengen mencarikan alternatif,”tandasnya.(fad/Sam)

Baca juga :