Seminggu terakhir #kulombotentego menjadi viral di sejumlah plaftform media sosial. Istilah ini berawal dari ungkapan isi hati Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang merasa tidak tega dengan pelaksanaan perpanjangan PPKM darurat yang dirasa akan memberatkan masyarakat. Terutama, bagi mereka yang menggantungkan hidup sehari-hari dari berdagang.
Informasi yang dihimpun oleh suaramojokerto.com, Viralnya istilah “Kulo Mboten Tego” yang dilontarkan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari ternyata banyak menginspirasi sejumlah komunitas di Kota Mojokerto untuk ikut bergerak menggalang solidaritas dalam membantu warga terdampak covid -19.
Salah satunya yakni Komunitas Ngaji Ngopi yang digawangi Chariris dan Gus Iful. Dua warga asli Kota Mojokerto ini membuka donasi dengan cara menjual kaos oblong bertuliskan ucapan Ning Ita #Kulo Mboten Tego.
Kaos yang dibandrol seharga Rp. 95 ribu per pieces tersebut hasil keuntungannya akan di sumbangkan kepada warga Kota Mojokerto yang terimbas langsung kebijakan PPKM darurat hingga PPKM Level 3 dan 4.
Senada juga dilakukan komunitas ‘Project Anget’ yang merupakan kumpulan para pelaku industri kreatif anak muda Kota Mojokerto. Juga Dapur umum yang dibuka oleh komunitas kuliner ini berada di Gedongan Gang II yang dilakukan Vihara Budhayana yang dipimpin oleh Bhante Nyanasila bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa yang juga sempat dikunjungi Ning Ita Senin (19/7/2021) lalu.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari memberi apresiasi luar biasa terhadap para komunitas peduli Covid-19 Kota Mojokerto. Bahkan Petinggi Pemkot ini rela merogoh kocek pribadinya untuk ikut memberi sumbangan uang tunai senilai Rp. 10 juta rupiah untuk pembelian kaos pada Sabtu (24/7) malam.
“Saya sangat mengapresiasi kepedulian dan solidaritas komunitas – komunitas ini dalam membantu masyarakat. Dan saya berharap agar gerakan-gerakan semacam ini dapat tumbuh dan berkembang di masyarakat, untuk bersama-sama dengan Pemerintah Kota Mojokerto mengisi celah-celah penanganan Covid-19,” pungkasnya.(fad/ADV)