Pemerintah Kota Mojokerto mulai mendistribusikan bantuan sosial pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Bahkan kini mereka kebingungan dalam mencari sasaran. Pasalnya hampir 82 persen Kepala Keluarga mendapatkan bantuan dari total penduduk kota sebanyak 46.041 KK.
Informasi yang dihimpun oleh suaramojokerto.com, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Sosial hingga sampai saat ini sudah hampir 82 persen Kepala Keluarga mendapatkan bantuan di Kota Mojokerto.
Apalagi, saat bersamaan sejak penerapan PPKM Level 3 dan Level 4, Kota Mojokerto kembali mendapatkan gelontoran bantuan sosial PPKM dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah daerah itu sendiri.
“Kami kebingungan ini mencari sasaran bansos. Sudah 82 persen KK, dari total kepala keluarga di kota sebanyak 46.041 KK. Sementara bansos PPKM dari pemerintah pusat dan pemrov berdatangan. Karena data yang disalurkan sudah sesuai By Name By Adress (BNBA) bisa dilihat di cekbansos,” jelasnya, Jumat (30/07/2021) .
Berdasarkan aturan pemerintah sasaran penerima bansos di daerah tidak boleh menerima bansos ganda. Sementara itu, pemerintah sendiri menambah alokasi bansos paska penerapan PPKM yang diperuntukkan bagi warga yang belum tercover bantuan sama sekali.
“Untuk itu warga Kota Mojokerto yang belum tercover bansos dan terdampak PPKM bisa langsung melaporkan ke Dinas Sosial Kota Mojokerto. Agar bisa disalurkan bagi yang membutuhkan,” tukasnya.
Selama tahun 2021 ini, warga kota Mojokerto yang tercover bantuan Sosial mencapai 82 persen dari 46.041 KK. Meliputi BPNT APBN Non PKH 2.746 KK. BPNT APBN PKH 2.603 KK. BPNT APBD 2.500 KK, BST 11.874 KK, Bansos Covid-19 dari Pemkot 9.326 KK.
Belum termasuk bantuan personal, meliputi 2.771 jiwa yang diperuntukan bagi tukang becak sebanyak 600 orang berupa paket sembako. Kemudian uang tunai sebesar Rp 300 ribu untuk masing-masing penyandang diisabilitas berjumlah 300 orang.
Lalu uang tunai Rp 500 ribu kemasing-masing lansia yang terdata sebanyak 1.467 orang, dan anak yatim piatu sebanyak 347 jiwa dengan nominal bantuan uang tunai Rp 1 juta per orang.
Bansos dari CSR sebanyak 1.000 paket untuk PKL, dan Bansos Baznas 1.000 paket untuk PKL maupun UKM yang ada di kota dimana sasaran masih kurang 400 paket belum tersalurkan.
Ning Ita menyebut saat ini pihaknya masih mencari sasaran alokasi bantuan sebanyak 900 KPM. Terdiri dari Bansos PPKM Pemprov dan KPM dan Bansos PPKM Pemkot.
“Sedangkan Bansos PPKM Kemensos sebanyak 15.000 kilogram beras sudah ada 3.000 sasarannya. Jadi total selama PPKM ini Pemkot menerima bantuan 4.000 PKM,” tandasnya.(fad/sam)
Baca juga :