Pemkab Mojokerto mengupayakan tracing 15 orang perhari untuk menemukan kasus baru terkonfirmasi positif Virus Corona khususnya mereka yang OTG atau tanpa gejala.
Informasi yang dihimpun oleh suara Kebijakan tersebut diambil setelah evaluasi bersama Satgas Covid-19 pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota Jawa-Bali secara virtual di lantai dua ruang SBK, Pemkab Mojokerto yang dilakukan beberapa hari yang lalu. Pemerintah Daerah diminta memperbanyak Tracing.
Ikfina Fahmawati Bupati Mojokerto sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto, trecing 15 orang perhari dilakukan untuk mendeteksi kasus baru terkonfirmasi positif Virus Corona khususnya mereka yang OTG atau tanpa gejala.
“Garis besarnya adalah bagaimana kita segera menemukan kasus positif Covid-19 yang baru terutama yang tanpa gejala (OTG), jadi lebih ke Tracing sehingga ketika kita mendapati satu penderita positif Covid-19 kita harus segera melakukan pelacakkan minimal 15 orang,” ungkapnya, Senin (02/08/2021).
Dalam upaye trecing sendiri, Pemkab Mojokerto akan memberdayakan Bidan desa yang dibantu Tenaga Kesehatan (Poskesdes) masing-masing di 304 desa/ kelurahan, di 18 Kecamatan, Kabupaten Mojokerto.
“Apabila ada kasus baru positif Covid-19 yang jumlahnya 100 dalam satu hari yang berarti pada hari itu juga minimal harus mendapat Tracing 15 dikali 100,” terangnya.
Bukan hanya itu, dalam penanganan ini, Pemerintah Daerah juga akan memberikan Reward berupa insentif bagi bidan/ perawat desa bagian dari Tim Tracing yang menemukan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di desa setempat.
Meski demikian dirinya masih enggan menyebutkan rincian nominal berapa insentif yang akan diberikan untuk bidan/ perawat desa dari Tim Tracing tersebut.
” Yang terpenting Insentif yang diberikan layak dengan kerjanya dan pemerintah menjamin itu,” tegasnya.
Nantinya dalam perluasan Tracing itu akan memakai alat Rapid Antibodi yang didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.
“Kita sekarang ini masih punya banyak Rapid Antibodi sehingga mencukupi untuk pelaksanaan Tracing minimal 15 orang itu dan nanti jika reaktif maka akan dilakukan penanganan lebih lanjut oleh Puskesmas setempat,” tandasnya.(fad/Sam)
Baca juga :