Akibat kejadian tersebut, Khusaeni terkapar ditengah jalan dengan keadaan bagian kaki korban tertindih bodi motor dengan beberapa bagian tubuhnya penuh dengan luka. Sementara sebuah sepeda ontel warga oranye yang terperosok di pinggir sawah.
”Yang naik sepeda pancal itu anak sini. Tidak mengalami luka apa-apa,” ujar Asih, warga setempat.
Khusaeni yang terkapar ditengah jalan nampak tersengal-sengal. Kepalanya tampak terus mengeluarkan darah. Sementara warga sekitar hanya bisa menonton lantaran tak berani melakukan pertolongan karena takut terjadi hal hal yang tak diinginkan.
Mirisnya lagi, dengan kondisi Khusaeni yang tengah terkapar ditengah jalan tersebut berlangsung kurang lebih selama satu jam lamanya. Ambulance dan polisi tak kunjung datang, sementara warga beserta perangkat desa terusan berupaya mencari pertolongan.
Dibantu potensi relawan dan TNI, perangkat desa dan warga, sekitar pukul 14.54 WIB korban akhirnya dievakuasi dengan menggunakan mobil pikap warga sekitar. Khuseni dilarikan ke RSUD RA Basoeni, Gedeg dalam kondisi sekarat.
Setibanya di sana, dia langsung diberi penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Nahas, nyawa Khusaeni tetap tak tertolong. Korban meninggal akibat pendarahan hebat di kepalanya.
”(Khusaeni) datang dengan kondisi tidak sadar. Di sini (di ruang IGD) kurang lebih satu jam. Setelah itu meninggal. Ada pendarahan di bagian kepala,” tegas Dokter IGD RSUD RA Basoeni dr Amir.(sma/udi)