Petugas pemadam kebakaran (damkar) Kota Mojokerto berjibaku memadamkan api, memang telah sudah tugasnya. Namun petugas damkar kini mendapatkan tugas baru seperti membantu evakuasi ular, tawon, sampai melepas cincin yang menjepit jari.
Operator UPTD Damkar Kota Mojokerto Heroe Sasangka mengatakan, sejak Januari hingga kini September 2021, sebanyak 67 evakuasi sudah dilakukan. Lebih dari separonya merupakan kegiatan pokok memadamkan kebakaran. Baik kebakaran bangunan maupun lahan sebanyak 37 kali. Mulai dari wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto maupun wilayah Sidoarjo hingga Jombang.
Sementara itu, 30 kegiatan lainnya merupakan penanganan berbagai kejadian. Salah satunya pelepasan cincin yang membuat jari bengkak. Penyelamatan ini dilakukan dengan memotong cincin menggunakan alat gerinda.
”Kalau evakuasi ini kebanyakan tawon,” sebutnya.
Yang paling ekstrem, lanjut Sasangka, dari evakuasi tak lazim adalah mengevakuasi ular berbagai jenis dan tawon dari rumah warga.
Ia mencontohkan, seperti yang dilakukan beberapa Minggu yang lalu, ketika seekor ular yang berkeliaran di pekarangan rumah di Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari.
Warga yang merasa resah langsung meminta bantuan damkar untuk mengevakuasi ular jenis cobra tersebut. Regu penyelamat pun langsung turun dengan satu unit mobil damkar.
Heroe mengatakan, seluruh proses evakuasi selama ini berdasarkan laporan warga. Terutama tentang gangguan hewas. Melalui laporan biasanya disebutkan hewan tersebut meresahkan warga. Bahkan, evakuasi tawon ini harus dilakukan karena dalam laporan sudah ada warga yang tersengat.
Dengan beragam tugas yang diemban damkar, pihaknya harus siap turun ke lapangan ketika warga membutuhkan bantuan. Setiap evakuasi, diakuinya, memiliki tantangan tersendiri. Bahkan, tak jarang petugas tersengat ketika evakuasi tawon. Sehingga perlengkapan evakuasi benar-benar diperhatikan karena pertimbangan keamanan warga dan petugas menjadi poin utama.(fad/Sam)
INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi
Baca juga :