Upaya pemerintah dalam meredam penyebaran COVID-19 di Kota Mojokerto terus di gencar. Seperti saat kali ini pemerintahan mencoba memasang Aplikasi PeduliLindungi di sejumlah pasar tradisional.
Sebagai tahap awal, QR code mulai dipasang di sejumlah akses masuk Pasar Tanjung Anyar sejak Sabtu (9/10/2021) kemari.
Kepala UPTD Pasar Tradisional Kota Mojokerto Sutikno mengatakan, akan ada tujuh pasar tradisional yang nantinya akan di pasang QR code Aplikasi PeduliLindungi.
”Bertahap kita pasang. Untuk awal kita pasan di Pasar Tanjung dulu. Nanti baru enam pasar lainnya,” ungkap Senin (11/10/2021).
Kata dia, nanti akan delapan pintu masuk Pasar Tanjung Anyar yang akan dipasang papan QR code. Meliputi pintu utama dan dua pintu masuk di Jalan Residen Pamuji, tiga pintu masuk di Jalan KH Nawawi, pintu masuk di Jalan Jenderal Sudirman, serta pintu masuk di Jalan Hos Cokroaminoto. Penerapan aplikasi ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat.
Sutikno menyatakan, uji coba syarat baru tersebut berlaku bagi pengunjung maupun pedagang. Setiap orang diarahkan untuk memindai bukti vaksin di aplikasi PeduliLindungi dengan sistem check in dan check out.
Nantinya, jumlah orang di area pasar tercatat di aplikasi tersebut. Sejumlah kelonggaran juga akan dikeluarkan.
”Terkait nanti kalau ada kendala-kendala di lapangan nanti kita evaluasi untuk menjadi masukan bagaiman solusi kedepannya,” jelasnya.
Menurut dia, dalam pelaksanaan penerapan QR code Aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional bukan tanpa kendala. Melainkan ada sejumlah kekuatiran.
Diantaranya mengatur jumlah pedagang di Pasar Tanjung Anyar yang jumlahnya mencapai 2.345 orang. Pihaknya tak bisa memastikan seluruh pedagang dan pengunjung bakal melakukan scan QR code.
Sutikno menyebut, tujuan penggunaan aplikasi PeduLindungi ini untuk meminimalisir resiko penularan Covid-19 di pasar. Warga yang berada di area pasar terskrining melalui scan QR code. Dari ribuan pedagang itu, lanjutnya, hampir seluruhnya sudah tervaksin.
Selain Pasar Tanjung Anyar, puluhan QR code juga akan dipasang secara bertahap di enam pasar tradisional lain. Meliputi, Pasar Kranggan, Pasar Empunala, Pasar Benteng Pancasila, Pasar Pasar Kliwon, dan Pasar Prajurit Kulon.
”Harapannya aplikasi ini bisa mengantisipasi persebaran corona di pasar. Sehingga bisa dipastikan orang yang masuk di pasar kami ini paling tidak sudah divaksin,” paparnya.
Baca juga :