Paca terjadinya insiden pohon tumbang yang menewaskan tiga orang dan lima lainya mengalami luka-luka akibat tertimpa pohon di warung kopi di kawasan wisata petirtaan Jotundo, Dusun Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Destinasi wisata Petirtaan Jolotundo ditutup.
Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo mengatakan, penutupan sementara dilakukan selama tiga hari kedepan guna kepentingan evaluasi, evakuasi, pembersihan dan tentunya mitigasi.
“Untuk berikutnya setelah kejadian ini, semua wisata yang di wilayah perhutani akan menjadi perhatian serius dan akan kita evaluasi, khususnya untuk Jolotundo ini kita tutup sementara sampai tiga hari kedepan,” ungkapnya, Senin (15/11/2021).
Kata dia, selama penutupan lokasi wisata Petirtaan Jolotundo petugas gabungan mulai dari Perhutani, LMDH, Muspika dan juga Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto bakal melakukan mitigasi dengan cara mengecek kondisi semua pepohonan.
Mitigasi yang kita lakukan yakni melakukan pengecekan pohon-pohon yang berpotensi roboh dan juga kesehatan semua pohon yang ada disini,” bebernya.
Bukan hanya di Destinasi Petirtaan Jolotundo. Lanjut Amat, nantinya semua destinasi wisata yang ada di lereng gunung juga akan dilakukan mitigasi. Termasuk akan melakukan sosialisasi terhadap para pedagang, PKL di lokasi wisata.
Kata dia, selama ini setiap pengelolaan destinasi wisata telah menerapkan sistem tutup sementara dan meminta semua wisatawan keluar dan berwaspada jika terjadi cuaca ekstrim.
Hanya saja, insiden pohon tumbang yang menewaskan tiga orang dan lima lainya mengalami luka-luka akibat tertimpa pohon di warung kopi di kawasan wisata petirtaan Jotundo diluar dari perkiraan.
“Selama ini kita lakukan seperti itu, pada
saat hujan kemarin lokasi wisata ini sudah sepi, ya kemungkinan saat kejadian para korban ini berteduh di warung kopi sambil Wifian karena hujan deras. Namanya juga bencana kita tidak bisa menduga-duga,” paparnya.
Amat juga menyebut, insiden yang menewaskan tiga orang dan lima orang mengalami luka akibat tertimpa pohon di area wisata merupakan bentuk kelalaian bersama.
“Namanya juga bencana, pengenya berteduh sambil ngopi tapi kejadian seperti itu” tandasnya.
Baca juga :