Seorang warga asal Dusun Penunggulan, Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang meninggal usai tertimpa pohon saat asyik ngopi. Insiden tersebut berawal dari sambaran petir.
Korban yang diketahui bernama Supardi (56) warga asal Dusun Penunggulan, Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto meninggal pada Selasa (23/11/2021) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat kejadian, hujan deras disertai angin kencang terjadi Kecamatan Gondang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat menjelaskan, peristiwa nahas yang terjadi di Dusun Penunggulan, DesaKebontunggul, Kecamatan Gondang itu bermula dari sambaran petir. Mulanya, petir menyambar pohon besar berjenis Puloh yang berada di sekitar lokasi. Usai disambar petir, pohon itu lantas tumbang dan menimpah dua pohon lain yang berada di sekitar lokasi.
Tumbangnya tiga pohon tersebut memicu robohnya tiga tiang listrik di lokasi. ”Tiga pohon tumbang itu memicu dua tiang listrik di lokasi roboh. Karena kabel yang melintang di lokasi itu kena tumbangan pohon,” jelasnya Rabu (24/11/2021).
Sejumlah pohon dan tiang listrik yang rubuh lantas menimpah beberapa bangunan. Satu antarnya merupakan warung kopi milik Lismiati yang saat itu terdapat empat orang di dalam warkop yang tengah ngopi.
Tiga orang berhasil selamat, sementara Supardi, 56, tewas seketika tertimpa pohon. Korban mengalami luka parah di baginan punggung dan paha.
”Waktu kejadian itu ada empat orang di dalam warkop. Waktu dengar ada suara pohon mau tumbang, mereka berusaha menyelamatkan diri. Tapi satu orang ini gagal menyelamatkan diri hingga, tertimpa pohon tepat di pintu warkop,” ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut korban meninggal di lokasi kejadian dan langsung dievakuasi ke RSU Sumberglagah Pacet guna melakoni prosedur medis. Sementara warkop milik Lismiati rata dengan tanah.
Hingga sampai saat ini, petugas gabungan mulai dari TNI/Polri dan sejumlah potensi relawan masih berupaya mengevakuasi puing-puing pohon tumbang dan tiang listrik roboh.
Dirinya menghimbau agar masyarakat selalu waspada saat beraktivitas di dalam maupun luar ruangan saat tengah terjadi cuaca ekstrem.
Terutama bagi mereka yang beraktivitas tak jauh dari tebih, pohon, hingga aliran sungai. Sebab, bencana bisa timbul sewaktu-waktu di areal tersebut.(tim/Sam)
Baca juga :