Meningkatnya jumlah investor hingga perluasan Kawasa Ngoro Industri Persada (NIP) disebut sebagai sumber terjadinya Banjir luapan yang terjadi di kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Menanggapi hal itu, Anggota komisi IV DPRD Kabupaten Mojokerto pun ikut bersuara Eko Sutrisno mengatakan, pihaknya telah melakukan sidak disejumlah lokasi yang terimbas luapan Sungai Avur Sumberwaru, Kecamatan Ngoro , Kabupaten Mojokerto yang terjadi pada Selasa (07/12/2021) malam.
Kata dia, banjir akibat luapan Sungai Avur Sumberwaru yang tejadi pada Selasa (07/12/2021) malam merupakan banjir terparah yang terjadi.
Pasalnya, banjir luapaan sungai avur tersebut menyebabkan sejumlah wilayah di Kecamatan Ngoro mulai dari Desa Tambakrejo, Candiharjo, Kembangsri, Sedati, Jasem hingga Ngoro turut terdapat.
Bukan hanya itu, banjir luapaan juga mengakibatkan sebuah minimarket terendam dan porak-poranda hingga mengakibatkan tiga titik tanggul di aliran Sungai Sumberwaru, Kecamatan Ngoro , Kabupaten Mojokerto jebol dan menggenangi ratusan rumah warga.
Dia menyebut, luapan sungai avur Sumberwaru itu bersumber dari aliran kawasan Ngoro Industri Persada (NIP).
“Ini tidak lain bersumber dari aliran dari kawasan NIP yang hingga kini terus diperluas, tapi tidak diimbangi dengan menegemem pengelolaan terhadap lingkungan,” tegasnya.
Sehingga, lanjut Eko yang bertanggung jawab dalam hal ini bukan hanya pemerintah daerah melainkan pihak Ngoro Industri Persada (NIP).
“Pemerintah tutup mata dal hal ini, banjir luapaan ini bukan satu dua kali terjadi, tapi hampir terjadi tiap kali turun hujan,” tegasnya.
Dilain sisi, sungai Sumberwaru merupakan satu-satunya sungai yang menyambungkan avur aliran dari kawasan Ngoro Industri Persada (NIP) menuju ke area pertanian.
Dia mendorong agar pemerintah daerah dan pihak terkait segera mengambil langkah dalam upaye penyelesaian.
Baca juga :