Puluhan mahasiswa Mojokerto yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi, imbas rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Mojokerto disejumlah titik. Diantaranya mereka mendatangi kantor dewan Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.
Sekretaris Cabang DPC GMNI Mojokerto, Arry Prasetya mengatakan, tuntutan dalam aksi kali ini diantaranya agar Presiden RI ini berdaulat dalam bersikap dalam menentukan sikap untuk mengantisipasi kelonjakan BBM. Kemudian Mendesak presiden agar tidak menaikkan harga BBM.
Selain itu, dalam demo kali ini mereka juga meminta agar Dewan Perwakilan Rakyat membentuk satgas salam pengawasan alokasi pendistribusian BBM.
“Kami juga menuntut DPRD Kabupaten Mojokerto membentuk satgas pengawasan BBM bersubsidi,” ungkapnya.
Dia berujar, jika pemerintah menaikkan harga BBM akan menimbulkan beberapa problematika ditengah masyarakat.
“Ketika BBN naik, inflasi akan melonjak dan akan mengakibatkan kesengsaraan bagi masyarakat,” tegasnya.
Perlu diketahui aksi mahasiswa yang berlangsung di depan Kantor Dewan Kabupaten Mojokerto ini sempat memanas lantaran hingga satu jam, permintaan massa itu tak lantas diamini legislator daerah ini.
Petugas gabungan dari Polres Mojokerto dan Polsek Sooko melakukan pengawalan ketat untuk menghindari aksi yang tidak diinginkan.(fad/Sam)
Baca juga :