Sesosok jenasah perempuan ditemukan di jurang sedalam 20 meter di kawasan Hutan Tahura R Soerjo Blok Gajah Mungkur tepatnya di Desa Pacet selatan, Kecamatan Pacet, MojokertoMojokerto, Rabu kemarin (24/06/2020).
Informasi yang dihimpun suaramokokerto.com, polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas jenasah perempuan itu merupakan karyawan pabrik warga asal Kediri.
AKBP Dony Alexander, Kapolres Mojokerto mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari, petugas Satreskrim akhirnya berhasil mengungkap identitas korban, yakni FN berusia 25 tahun.
“Dari hasil penyelidikan awal, alhamdulilah tim kami sudah mendapatkan identitas korban. Identitas korban yakni FN usia sekitar 25 tahun asal Kediri. Dia seorang karyawan pabrik di luar Mojokerto,” terangnya.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Sebab dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas, telah ditemukan beberapa luka akibat benda tumpul dibagian tubuh korban
“Ada tanda-tanda kekerasan, ada empat luka benda tumpul di kepala sisi kiri, ada luka robek di pelipis. Penemuan kekerasan itu masih didalami oleh penyidik,” tegas Kapolres.
Terkait barang-barang yang ditemukan disekitar lokasi mayat, seperti kerudung warna kuning dan masker yang ada bekas darah, Dony menyebut jika itu diduga masker milik korban.
“Tapi masih kita dalami. Ditemukannya barang-barang ini ada keterkaitannya dengan proses pembunuhan atau juga proses kejadian. Namun dugaan kami ada penganiayaan, tapi untuk motif masih kami dalami,” tandasnya.
Sebelumya, sesosok jenasah perempuan ditemukan di jurang sedalam 20 meter di kawasan Hutan Tahura R Soerjo Blok Gajah Mungkur tepatnya di desa Pacet selatan, Kecamatan Pacet Mojokerto, Rabu kemarin (24/06/2020)
Jenasah itu kali pertama ditemukan oleh dua orang pemuda sekitar pukul 15.00 WIB, saat beristirahat untuk mendinginkan mesin di simpang jalan.
Setelah dilaporkan polisi dan dilakukan proses olah TKP, petugas bersama potensi relawan sempat mengalami kesulitan saat mengevakuasi jenasah itu dari dasar jurang yang curam.
Tiga jam berselang, tepatnya pada pukul 18.00 petugas bersama relawan baru berhasil mengangkat jenasah dengan menggunakan tali tampar yang diikatkan pada pohon. Kemudian dibawa untuk dilakukan identifikasi lanjutan di RSUD Prof. dr Soekandar Mojosari. (sma/udi)
Baca juga :