Proses uji coba pembelajaran tatap muka di jenjang SMA/SMK dan SLB di tengah pandemi Covid-19 bakal diperpanjang oleh Pemprov Jawa Timur.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, uji coba pembelajaran tersebut, jumlah sekolah percontohan juga bakal ditambah dari sebelumnya hanya ditunjuk maksimal 3 lembaga di masing-masing daerah.
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur mengatakan, uji coba pembelajaran secara tatap muka, kemarin sudah di koordinasikan dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Diperkirakan akan menambah sekolah lagi pembelajaran secara tatap muka secara bertahap.
Menurutnya, penambahan uji coba pembelajaran tatap muka di SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur, setelah adanya hasil evaluasi dari beberapa siswa di tingkat SMA dan SMK yang mengeluhkan pembelajaran secara daring.
“Hasil evaluasi kemarin saya coba tanya mereka (para siswa). Banyak yang memilih ingin bisa kembali bertatap muka. Ada yang mengeluhkan soal paket data dan juga kesulitan saat akan menanyakan pelajaran seperti matematika. Ada juga di SMK mereka kesulitan ketika praktik,” terangnya, saat kunjungannya ke Kota Mojokerto, Minggu (30/8/2020).
Menurutnya, uji coba pembelajaran secara tatap muka sejauh ini telah dilakukan di 70 sekolah yang ada di Jawa Timur. Setiap sekolah hanya diikuti oleh 25 persen dari total jumlah keseluruhan siswa yang ada. Para pelajar yang mengikuti uji coba tatap muka juga dibatasi jam pelajaran tanpa ada waktu beristirahat.
“Hanya tiga jam, mereka tanpa istirahat dan kantin sekolah tidak diperkenankan untuk buka,” ujar Khofifah.
Uji coba pembelajaran tatap muka yang dilakukan sejak 18 Agustus oleh Pemerintah Jawa Timur dilakukan dengan ke hati-hatian. Mengingat hingga saat ini penyebaran Covid-19 masih terus berkembang.
“Jadi uji coba tatap muka ini kita lakukan secara ke hati-hatian dan seluruhnya didalam koordinasi dan persetujuan Bupati dan Walikota selaku kepala gugus tugas, dengan catatan tetap protokol kesehatan,” tambahnya.
Rencananya perpanjangan masa uji coba dan penambahan jumlah sekolah yang bakal melakukan pembelajaran tatap muka akan di koordinasikan kembali dengan tiga menteri, yang sebelumnya telah memantau selama pelaksanaan pembelajaran dalam kelas di Jawa Timur secara bertahap.
“Besok kita akan melakukan webinar dengan tiga menteri Mendagri, Mendikbud, Menag. Untuk tindaklanjut itu,” tandasnya.
Di wilayah Cabang Dispendik Wilayah Mojokerto dilaksanakan di enam sekolah. Tiga diantaranya di Kota Mojokerto yaitu di SMK Taman Siswa, SMAN 1 Kota Mojokerto, dan SLB Pertiwi.
Sedangkan tiga lembaga lainnya di Kabupaten Mojokerto meliputi SMKN 1 Dlanggu, SMA Diponegoro Gondang, dan SLB Negeri Seduri Mojosari.
Berdasarkan peta risiko penyebaran Covid-19, wilayah Mojokerto Raya sama-sama berstatus zona oranye atau risiko sedang. (sma/udi)
Baca juga :