Cuaca ekstrim yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, termasuk di Mojokerto berpotensi menimbulkan berbagai bencana. Mulai dari pohon tumbang, banjir dan tanah longsor.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, kejadian banjir dan longsor sudah beberapa kali terjadi di Mojokerto, diantaranya 75 rumah di Jasem Ngoro terendam, juga longsor di Jurang Gemboo Pacet serta beberapa titik lokasi di Trawas.
Selain itu, juga kejadian pohon tumbang di beberapa titik lokasi, salah satunya di wisata Petirtaan Jolotundo, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto pada Rabu malam 3 Februari 2021.
Amat Susilo, Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto mengatakan, pohon tumbang tersebut berdiameter sekitar 50 cm dan berada tepat diatas bangunan utama candi.
“Pohonnya berusia puluhan tahun, Alhamdulillah, tidak sampai merusak situs dan tidak ada korban. Sekarang lokasi wisata sudah dibuka kembali,” ungkapnya.
Amat juga mengatakan, peristiwa pohon tumbang ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, saat itu sedang hujan deras disertai angin kencang di kawasan lereng gunung Penanggungan. “Kita sangat hati-hati ketika melakukan pemotongan agar tidak merusak candi. Jadi motongnya dengan menggunakan crane,” tambahnya.
Amat juga mengatakan, saat ini pihaknya berkoordinasi dengan perhutani untuk melakukan pemantauan terhadap beberapa pohon di kawasan wisata yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang rawan tumbang.
Selain itu, untuk meminimalisir resiko, pihak pengelola wisata juga sudah diberi arahan agar memberlakukan sistem buka tutup ketika terjadi cuaca ektrem, dan melakukan mitigasi bencana, antisipasi hingga menyiapkan evakuasi.(sma/udi)
Baca juga :