Kembali Dikeluhkan, Beras Bansos Mojokerto Berbau Rokok dan Ditemukan Putung Rokok

Beras tambahan bantuan PPKM Kementerian Sosial kembali dikeluhkan. Setelah sebelumnya dilaporkan berkutu, kini beras medium berukuran 10 kilogram dari Perum Bulog dilaporkan tak layak konsumsi karena berbau rokok dan ditemukan puntung rokok didalamnya.

Informasi yang dihimpun oleh suaramojokerto.com, Temuan beras berkutu tersebut ditemukan di Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto oleh salah seorang warga berinisial LA (43) penerima bantuan sosial (Bansos) PPKM tambahan berupa beras 10 kilogram.

“Ini tadi saya buka, rencana mau masak memang. Mau saya campur dengan beras sebelumnya yang ada di rumah. Tapi lihat ada puntung rokok, jadinya gak jadi, soalnya juga beraroma rokok,” ucap saat dikonfirmasi pada Kamis (12/08/2021).

LA mengaku mendapatkan bantuan beras dari stok Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Timur pada Rabu, 11 Agustus 2021 kemarin. Dirinya diminta pihak kelurahan untuk mengambil jatah bantuan itu ke Balai Desa Japan.

Saat menerima bantuan tersebut, pria yang sehari-hari berjualan gas elpiji dan galon mineral ini memang tak langsung mengecek kondisi bantuan beras medium yang diterimanya saat pembagian.

“Saya yakin gak disengaja, saya khusnodon saja. Walau ini ada kutu tapi mati, gak bisa nafas paling,” akunya yang tinggal bersama lima keluarganya.

Dirinya hanya berharap kejadian seperti ini tak terulang lagi di lingkungan lain. Sebab sangat merugikan masyarakat penerima bantuan. Apalagi disebut kualitas bantuan beras tersebut berstandar medium.

“Dijagalah kwalitasnya yang sesuai dengan kwalitasnya medium ini (sembari menunjuk tulisan di sak). Medium kan ditengah gak di atas gak di bawah,” bebernya.

Atas temuan tersebut, dirinya sudah melaporkannya ke pihak kelurahan jika beras yang diterimanya terdapat puntung rokok.

Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Surabaya Selatan Lela Nurita mengatakan,
sudah menganti beras yang ditemukan putug rokok milik salah seorang warga penerima bantuan sosial (bansos) tambahan PPKM beras 10 Kg.

“Tim dari Bulog langsung turun ke lapangan untuk melakukan penggantian dan sudah tidak ada masalah,” ungkapnya singkat.

Pihaknya berdalih tidak ada niatan untuk memberikan beras bantuan yang tak layak konsumsi atau bahkan jelek.

Kalau memang ada yang kurang layak, lanjut Lela, pihaknya akan langsung segera mengganti dengan yang baru. “Intinya di kami memang tidak ada niat memberi yang jelek, tapi kalau ada yang kurang langsung diganti,” tegasnya.

Lela berujar, jika ada lagi warga yang menerima bantuan dengan kondisi yang tak layak konsumsi, berbau, dan berkutu. Dirinya meminta untuk segera melaporkan kondisi tersebut ke pendamping lingkungan setempat dalam waktu 1×24 jam supaya bisa dilakukan penggantian oleh pihak Bulog.

“Nanti ke pendamping biar disampaikan ke Bulog, kami langsung ganti secepatnya. Ganti langsung 1×24 jam, tapi jangan seminggu baru lapor kita jadi tidak tahu barangnya siapa. Memang di luar kuasa kita (beras berpuntung rokok), kan dari kantor juga berkomitmen memberikan yang terbaik,” pungkasnya.(fad/Sam)

Baca juga :