Penutupan Wisata Jolotundo Diperpanjang, 44 Pohon Bakal Dikepras Dan 18 Pohon Akan Ditebang.

Penutupan Destinasi wisata Petirtaan Jolotundo, Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto diperpanjang. Hal ini lantaran masih dalam upaya mitigasi pemangkasan dan penebangan puluhan pohon di dalam kawasan wisata tersebut.

Administratur KPH Pasuruan Agus Achmad Fadholi mengatakan, perpanjangan penutupan destinasi wisata Petirtaan Jolotundo dilakukan hingga tiga hari kedapan. Hal ini tidak lain sebagai langkah mitigasi tindak lanjut pasca terjadinya insiden tumbangnya pohon yang menimpah warung hingga menyebabkan tiga orang tewas sementara lima lainya luka-luka.

”Kita perpanjang (penutupan sementara) dalam rangka kegiatan perempesan dahan (pruning) dan penebangan untuk yang membahayakan bagi pengunjung dan warga,” ungkapnya, Jumat (19/11/2021).

Kata dia, dari hasil mitigasi dan pendataan sementara, setidaknya ada 44 pohon bakal dikepras dan 18 pohon akan ditebang. Jenis pohon tersebut di antaranya, pohon bendo, winong, mahoni, hingga, beringin.

”Sudah kami tandai juga, silang satu untuk dipruning dan silang dua untuk ditebang. Tentu penilaian itu sudah melalui proses panjang dan dinilai berpotensi membahayakan pengunjung,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Jatim Wilayah Nganjuk Purnomo Probo Nugroho menambahkan, dalam prosesnya, petugas fokus melakukan pengecekan pada sejumlah vegetasi yang ada di dalam kawasan. Artinya, petugas tidak melakukan pengecekan pada unsur tanah.

” Tidak, kita lakukan pengecekan khusus mitigasi. Jadi pengajuan secara pengelolaan ini masuk kategori tebangan D.1 yaitu tebangan penerangan atau pembersihan,” jelasnya.

Kata dia, sesuai rencana, hari ini sejumlah armada dan peralatan khusus guna menggelar mitigasi tersebut sudah mulai masuk kawasan Jolotundo. Selain Perhutani, sejumlah pihak lain bakal terlibat dalam giat mitigasi tersebut. Di antaranya, BPBD Kabupaten Mojokerto, DPUPR Kabupaten Mojokerto, dan Disparpora Kabupaten Mojokerto.(fad/Sam)

Baca juga :