Permintaan trombosit darah di Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto meningkat sejak Memasuki mewabahnya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Mojokerto. Bahkan, kenaikan permintaan trombosit mencapai 100 persen.
Dimas Hariadi Humas PMI Kota Mojokerto mengatakan, permintaan trombosit di Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto meningkat sejak bulan Oktober 2021. Bahkan, di awal bulan Januari 2022 permintaan trombosit semakin meningkat hingga 100 persen.
Dirinya mencatat, permintaan kebutuhan trombosit pada Oktober mencapai 68 kantong, bulan November 110 kantong, Desember 126 kantong, dan meningkat drastis pada Januari mencapai 212 kantong per bulan. Rata rata permintaan trombosit didominasi oleh rumah sakit di Kabupaten Mojokerto.
“Paling banyak permintaan trombosit dari rumah sakit di Kabupaten Mojokerto karena PMI Kabupaten Mojokerto belum punya alat trombosit jadi kita juga melayani,” ucapnya.
Dalam memenuhi kebutuhan permintaan trombosit, Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto memproses trombosit yang diperoleh langsung dari pendonor.
Dalam kurun waktu satu hari UTD PMI Kota Mojokerto mampu memproses trombosit sekitar 24 kantong per hari. “Kami bisa memenuhi karena pendonornya juga sudah mulai normal lagi. Setelah diproses menjadi trombosit segera didistribusikan ke rumah sakit lantaran ketahanannya singkat, hanya lima hari,” bebernya.
Bukan hanya itu, Dalam memenuhi kebutuhan permintaan trombosit, Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto juga terus melakukan gerilya dan dor to dor donor darah guna memenuhi permintaan trombosit.
“Kita tetap gerilya mencari pendonor. Memang harus seperti itu agar dapat memenuhi permintaan trombosit,”tandasnya.(fad/Sam)
Baca juga :