Bupati Mojokerto Kampanyekan Minum TTD di MTS Nurul Islam

Info Seputar Mojokerto

Bupati Ikfina mengkampanyekan minum TTD di MTS Nurul Islam Pungging. Hal itu dilakukan agar para siswi yang nantinya menjadi calon ibu dapat terhindar dari penyakit anemia. (ft.Mki/Ar)

Mojokerto-Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus mengkampanyekan minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak kepada para remaja putri atau siswi di sekolah-sekolah wilayah Kabupaten Mojokerto. Kali ini Bupati Ikfina mengkampanyekan minum TTD di MTS Nurul Islam Pungging. Hal itu dilakukan agar para siswi yang nantinya menjadi calon ibu dapat terhindar dari penyakit anemia.

Pelaksanaan minum TTD yang dikemas dalam agenda Jumat CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif). Dalam kesempatan itu Bupati Ikfina juga melakukan sesi tanya jawab dengan para siswi terkait sel darah merah dan anemia.

Dalam arahannya, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto itu menjelaskan, bahwa pelaksanaan minum TTD secara serentak merupakan program dari pemerintah pusat yang harus dilakukan, karena saat ini bangsa Indonesia telah menghadapi masalah yang besar yaitu terkait dengan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia yang disebut dengan stunting.

“Stunting ini adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena pada saat ibunya hamil, ibunya mengalami kurang darah atau anemia. Kurang darah atau anemia pada ibu hamil dikarenakan ternyata sejak ibu hamil ini, yang masih menjadi calon ibu sudah mengalami anemia kronis,” terang Ikfina, Jumat (20/1) pagi.

Kekurangan darah atau anemia kronis pada siswi, lanjut Ikfina, dapat disebabkan dari menstruasi setiap bulan yang dialami oleh wanita. Maka Ia mengimbau kepada seluruh siswi MTS Nurul Islam untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Selain itu, kebutuhan zat besi pada tubuh sebesar 15 mg setiap harinya.

“Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela, kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Kemudian makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu kacang-kacangan, hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” ujarnya.

Bupati Ikfina juga menghimbau, agar seluruh siswi untuk selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya. Hal tersebut perlu dilakukan, selain anemia bisa menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting, anemia juga dapat menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi.

“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” terangnya. (nsy/tim)

Baca juga :