42 Kasus Kebakaran Terjadi di Mojokerto Sejak Awal 2019, Ini Penyebabnya

Terhitung sejak Awal tahun 2019 jumlah kejadian kebakaran di Kabupaten Mojokerto mencapai 42 kasus. Kebakaran ini meliputi kebakaran rumah dan bangunan, hutan dan lahan kosong.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini mengatakan, kasus kebakaran terbanyak berada pada rumah ataupun bangunan, dengan total mencapai 16 kejadian.

Sementara data yang dihimpun suaramojokerto.com dari BPBD, dari 42 kasus kebakaran tersebut diantaranya, kebakaran Lahan ada 11, hutan 5, Industri 6, rumah atau bangunan 16 dan tempat usaha ada 3 serta instansi ada 1 kali.

“Jumlah itu hasil rekapitulasi sejak awal bulan 2019 sampai tanggal 19 Agustus 2019 kemarin,” ungkap Zaini.

Zaini juga mengatakan, jumlah 42 kasus ini jika dibandingkan dengan tahun lalu terbilang menurun. “Tahun lalu mencapai 157 kejadian kebakaran,” ujarnya.

Masih kata Zaini, penyebab kebakaran ini pun beragam. Kalau kebakaran di hutan sebagian besar karena banyaknya wisatawan maupun pendaki yang terkadang membuat api unggun. “Meski sudah dimatikan, terkadang saat ditinggal api kembali muncul, sehingga membakar isi hutan dan lahan,” tambahnya.

Sementara kalau di runah maupun bangunan, sebaguab besar disebabkan karena korsleting listrik hingga kebocoran tabung elpiji. “Kedua hal ini menjadi faktor tingginya kebakaran rumah ataupun bangunan yang hingga kini sudah mencapai 16 kasus kebakaran,” jelasnya.

Zaini menghimbau, agar masyarakat lebih berhati-hati dan waspada terhadap instalasi listrik dan elpiji ini. “Instalasi harus ada pengecekan secara berkala, kalau elpiji yang harus dicek adalah regulatornya dan selang harus menggunakan SNI. Kalau sudah waktunya ganti ya jangan dipaksa, karena akan bahaya,” pungkasnya.(sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :