Puluhan massa dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor) dibawah naungan Komite Olahraga Nasional (KONI) menggelar aksi didepan kantor Pemkot Mojokerto, Kamis (22/08/19).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, mereka menuntut agar Ika Puspitasari atau Ning Ita Walikota Mojokerto bertanggungjawab, karena tidak adanya anggaran KONI tahun 2019.
Puluhan massa dari berbagai Cabor membawa banner dan kertas bertuliskan tuntutan terhadap Pemkot, salah satunya ” Tugas dan Fungsi Pemkot Mojokerto adalah Membina Atlet Bukan Membunuh Atlet “.
Santoso Bekti Wibowo, Ketua KONI Kota Mojokerto mengatakan, anggaran KONI pada tahun 2019 tidak ada, baik di APBD maupun P-APBD yang beberapa hari lalu telah disetujui antara Walikota dan DPRD. “Ini bukti Pemkot dan Dewan tidak peduli dengan pembinaan olahraga di Kota Mojokerto. Kalau seperti ini pembinaan olahraga akan mati,” terangnya.
Menurutnya, tidak adanya anggaran hibah untuk KONI, merupakan bentuk pelanggaran yang dilakukan Walikota terhadap UU Nomor 3 tahun 2005 yang menyebut pemerintah wajib mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keolahragaan. “Untuk pembinaan saat ini semua atlet memakai dana pribadi, ” ujarnya.
Tidak adanya anggaran terhadap KONI seperti yang dijanjikan Walikota menyebabkan proses pembinaan terganggu. Sehingga produktivitas para atlet terancam menurun
Bahkan, pada Porprov bulan lalu pihaknya harus mengeluarkan uang pribadi untuk memberangkatkan atlet. Bahkan sampai ada salah satu Cabor harus nunut melalui KONI Kabupaten Mojokerto agar mengikuti kejuaraan.
“Kalau tak ada solusi kita akan melakukan penggalangan koin ke pengguna jalan untuk membiayai pembinaan atlet, ” tandasnya.
Ada beberapa perwakilan melakukan negosiasi bersama pemkot. ” Ini ada 8 orang perwakilan yang masih melakukan negosiasi dengan yang bersangkutan” tandasnya. (sma/adm)
Baca juga :