Berawal Dari Tiga Kambing, Anak Kuli Bangunan di Mojokerto Kini Hasilkan Ratusan Juta.

Siapa sangka menjadi seorang anak kuli bangunan bisa menjadi pengusaha muda dengan omset ratusan rupiah dalam kurun waktu satu bulan.

Itulah yang dirasakan Oleh Muhammad Rizal Firmansyah (23) putra tunggal dari pasangan pekerja kuli bangunan Samiadi, 53 tahun dan Sujaiyah, 51 tahun warga Desa Simolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Berkat keuletannya memelihara kambing sekarang dia bisa membeli tanah, mobil hingga rumah untuk kedua orangtuanya. Pemuda lulusan SMAN 1 Gondang ini kini tengah memelihara 500 ekor domba.

Muhammad Rizal Firmansyah mengaku, mulai menggeluti bisnis kambing sejak dirinya lulus SMA pada 2016. Berawal dari otodidak kemudian mencoba dan mencoba.

“Habis lulus langsung belajar otodidak, tanya-tanya gitu sama peternak dan yang jual-jual domba atau kambing. Gimana sih bisnis mereka, jadi keluar masuk pasar awalnya,” ucap pemuda kelahiran tahun 1997 ini.

Berawal dari tiga ekor kambing peliharaannya, kini dirinya sudah memiliki ratusan kambing jenis gibas. Bahkan, dalam kurun waktu satu bulan dirinya mampu menjual 100 ekor hingga 200 ekor domba giras. Per ekor domba-domba itu dibandrol mulai harga Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta.

Dirinya menceritakan perjuangan saat dirinya merintis, diantaranya rela keluar masuk pasar untuk mempelajari secara otodidak usaha ternak hewan berkaki empat ini. Sebelum akhirnya betul-betul memutuskan terjun di usaha ternak dan jual beli domba sampai saat ini.

Meski sempat pesimis, lantaran banyak domba yang dipeliharanya mati. Hal yang dialami itu pun, tak membuat pemuda yang murah senyum ini patah arang. Justru dirinya semakin termotivasi dan gigih untuk mencari tahu bagaimana cara sukses menjadi wirausaha.

Bahkan saat sempat diterpa kegagalan karena banyak kambing miliknya mati, dirinya rela menggadaikan BPKB kendaraan orangtuanya untuk menambah modal usahanya. Sampai-sampai dirinya sempat didatangi pihak leasing datang karena dia tak mampu membayar angsuran.

“Akhirnya ketahuan bapak kalau saya gadaikan BPKB karena pihak leasing datang ke rumah. Iya saya dimarahi, saya kan di suruh kerja di pabrik. Saya tidak mau tergantung sama orang makanya saya usaha ternak domba,” terangnya.

Kini, dari hasil kerja kerasnya menolak untuk bekerja di pabrik berbuah manis. Kini, dirinya sukses menjadi peternak sukses domba gibas hingga mampu membelikan mobil, pekarangan hingga membangun rumah untuk kedua orangtuanya.

Dimana pekarangan itu nantinya akan digunakan untuk perluasan ternak ratusan dombanya.

“Alhamdulillah sudah kebeli rumah, mobil buat orangtua. Sama ini pekarangan belakang rumah, untuk pengembangan kandang,” ucapnya.

Dirinya menyebut, di masa pandemi saat ini penjualan kambing miliknya kian meningkat. Terutama bagi pedagang sate. Pasalnya, pembatasan hewan ternak dari Mojokerto tidak bisa masuk hingga minim pesaing.

“Selama PPKM untuk penjualan domba justru harganya meningkat, soalnya penjual sate gak bisa ambil domba dari luar Mojokerto. Otomatis beli di saya, walau sebenarnya saya jualnya justru banyak ke luar Mojokerto,” pungkasnya.(fad/Sam)

Baca juga :