Warga dua desa di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto keluhkan saluran PDAM mampet. Padahal mereka lancar membayar tagihan.
Dari data yang diperoleh, dua desa yang mengeluhkan, yakni Desa Banyulegi dan Desa Gunungan, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Selama tiga bulan aliran air PDAM tak berjalan lancar.
Salah seorang pelanggan PDAM warga Dusun/Desa Banyulegi Yuni mengatakan,
kesulitan mendapatkan air bersih dari aliran PDAM di desanya sudah terjadi sejak tiga bulan lalu, pasalnya air tak berjalan lancar meski tagihan pembayaran terus dilakukan.
“Iya sudah dari tiga bulan lalu. Air PDAM nya kecil sekali keluarnya. Sejari kelingking ini,” ungkapnya.
Dirinya menceritakan hampir setiap malam sejak bulan Juli 2021 lalu, dirinya harus rela bangun di tengah malam untuk menampung air sekitar pukul 01.00 WIB dinihari.
Bahkan, ibu rumah tangga ini harus mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci baju, dan piring kotor satu jam setelah air PDAM yang ditampung sekitar pukul 02.00 WIB.
“Jadi sambil ngantuk-ngantuk cuci baju. Mau gimana lagi, air keluarnya tengah malam pas jam orang tidur,” dia membeberkan.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama tiga bulan itu, dirinya dan tiga orang penghuni rumah lainnya. Harus rela membeli air bersih dari penjual air keliling dengan nominal satu galon Rp 5 ribu.
Hal senada juga di katakan Marga Buwana warga Desa Bayulegi, dirinya mengatakan rutin membayar iuran PDAM sejak dia berlangganan tiga tahun lamanya.
“Kalau saya rata-rata 100-150 ribu perbulan, dari awal pasang sudah sering seperti ini, biasanya setelah laporan seminggu bisa nyala terus kembali lagi,” jelasnya.
Dirinya merasa dirugikan atas mampetnya aliran PDAM yang menjadi kebutuhan sehari-hari keluarga dan warga lain yang merasakan hal yang serupa.
“Satu dusun, padahal desa-desa lain gak seperti ini lancar terus,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Kabupaten Mojokerto Fayakun Hidayat saat dikonfirmasi membenarkan aliran PDAM sedikit tersendat dan baru keluar hanya pada malam hari di beberapa wilayah Kecamatan Dawarblandong. “Hanya wilayah tertentu yang mengalami aliran kecil air PDAM,” ucap Fayakun.
Fayakun menyebutkan gangguan pelayanan ini tak lain adanya kebocoran disejumlah aliran pipa Dusun Durung, Desa Banyulegi sejak dua pekan terakhir. Hingga menyebabkan air mengalir tidak normal, dan tidak merata di desa tersebut.
“Dan tidak semuanya di Banyulegi tidak mengalir air PDAM nya selama tiga bulan. Hanya tertentu saja, yang laporan masuk Pak Romi. Tadi siang sudah mengalir,” katanya.
Dirinya menambahkan kondisi aliran air ke warga di Dusun Durung kecil tak hanya karena terjadi banyak kebocoran di aliran PDAM. Melainkan, adanya kebocoran di operator air bersih di wilayah utara sungai yang dikelola PDAB Jatim spam regional.
Pihaknya juga sempat melakukan penyambungan pipa (tapping) di perempatan Dawarblandong untuk membantu warga di Desa Banyulegi bisa kembali mendapatkan aliran secara normal.
Hanya saja, tapping tersebut malah membuat Desa Gunungsari tak bisa mengalir normal. Sehingga pihaknya, masih melakukan alternatif lain agar sejumlah warga bisa kembali mendapatkan aliran normal air bersih PDAM. Lantaran, warga di wilayah Dawarblandong sebelum PDAM masuk, lebih mengandalkan tadah hujan.
“Jadi dicari alternatif lain, dengan cara menambah debit ke PDAB yang di Losari. Besok langsung kita eksekusi dan kelapangan,” tandasnya.(fad/Sam)
Baca juga :