Demi Topang Kebutuhan Makan,Lapas Mojokerto Tebar Ribuan Benih Ikan Lele

Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) Lapas Mojokerto terus dikembangkan dalam menopang kebutuhan bahan makanan untuk warga binaan.

Salah satunya melewati budidaya ikan lele yang di olah oleh para tahanan. Minggu (10/10/2021).

SAE Lapas kelas IIB Mojokerto memiliki total 22 kolam terpal yang keseluruhannya produktif dengan menghasilkan ikan yang baik untuk dikonsumsi tiap panen nya. Hal tersebut tak lepas dari buah dari proses pembelajaran yang dilakukan petugas lapas di awal sebelum melakukan budidaya secara rill.

Saetu Isrida Petugas Pembina Budidaya Ikan Lele Lapas Kelas IIB Mojokarto mengatakan, dalam proses pengolahan budidaya lele ini secera keseluruhan dilakukan oleh warga binaan yang mengikuti program asimilasi di SAE lapas mojokerto dengan didampingi oleh petugas.

” Lah hari ini kita tebar benih kembali di 5 kolam terpal yang sebelumnya telah dilakukan pemanenan. Tiap kolam terpal ditebar 1500 benih ikan lele ukuran 4-5 cm, dengan perawatan kolam yang baik dan pemberian makanan yang teratur dan sesuai takaran ikan lele ini dapat dipanen dalam jangka waktu 3 bulan kedepan,” terangnya.

Kata dia, dalam prosesnya ataupun perawatan murni dilakukan oleh warga binaan lapas. Mulai dari pencatatan atau monitoring 22 kolam Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) Lapas Mojokerto yang sudah produktif.

“dicatat pada papan besar untuk memudahkan memonitor setiap kolam, jika terjadi kematian ikan pun juga di data dalam papan tersebut untuk selanjutnya dilakukan evaluasi,” bebernya.

Dia berujar, budidaya ikan lele ini dilakukan dengan menggandeng pihak Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto untuk memberikan materi kepada petugas dan warga binaan terkait budidaya ikan lele mulai dari mengawinkan indukan, menetaskan telur, perawatan benih, pembesaran, hingga proses panen dilakukan, tidak hanya itu diawal juga dilakukan pendampingan dilapangan saat melakukan praktek
budidaya ikan lele.

“Harapan kedapan selain membantu memenuhi ketersediaan ikan segar sebagai bahan makanan penghuni lapas adalah suksesnya pembinaan ini terhadap warga binaan, sehingga saat selesai menjalani pidana mereka dapat mempraktekkan ilmu-ilmu yang didapat sebagai
mata pencaharian mereka sehingga tidak lagi melakukan perbuatan yang melanggar hukum,” tandasnya.(fad/sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :