
Ads by KPU Provinsi Jawa Timur
Mojokerto, – Kelompok KKN BBK 5 Universitas Airlangga (UNAIR) Desa Trawas melaksanakan penyuluhan bertajuk ”Memanfaatkan Penggunaan Smart Digital untuk Meningkatkan Literasi Digital” di SMPN 1 Trawas, Rabu, (22/1/2025).
Penyuluhan ini bertujuan untuk membekali siswa/i dengan kemampuan smart digital secara bijak, terutama untuk mencari informasi mengenai berita terkini maupun hal yang ingin diketahui, serta dapat membedakan berita hoaks.
Penyuluhan yang berlangsung di Laboratorium IPA ini dihadiri oleh total 192 siswa dari kelas 9 dengan pembagian 3 sesi, masing-masing berdurasi 45 menit. Sesi pertama diikuti oleh siswa kelas 9A dan 9B, sesi kedua diikuti oleh siswa kelas 9C dan 9D, serta sesi ketiga diikuti oleh siswa kelas 9E dan 9F.
Sudiono, Kepala Sekolah SMPN 1 Trawas sangat mendukung kegiatan tersebut dan berharap akan berdampak pada siswa agar bisa memanfaatkan smartphone untuk hal positif.
”Untuk target audiens yang dituju adalah para siswa kelas 9 keseluruhan saja, supaya para siswa sadar akan penggunaan smart digital berguna kepada hal yang lebih baik selain dipakai game sekaligus sebagai persiapan mereka memasuki jenjang yang lebih tinggi. Harapannya, dengan memanfaatkan smart digital untuk hal-hal positif dan edukatif,” ujar beliau.
Materi penyuluhan ini diawali dengan pembahasan mengenai perkembangan zaman menuju Era Globalisasi yang ditandai dengan munculnya teknologi pintar yang dikenal sebagai ”Smart digital”. Smart digital ini mencakup smartphone, laptop, dan komputer.
Dalam penyuluhan ini, literasi digital dijelaskan sebagai kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital secara informatif dan edukatif guna menambah wawasan dan keterampilan. Materi yang disampaikan mencakup manfaat literasi digital dalam meningkatkan soft skill, hard skill, serta kemampuan berpikir kritis, inovatif, dan kreatif.
Siswa juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya literasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, melalui platform seperti YouTube, siswa dapat mempelajari berbagai keterampilan dan informasi baru yang membantu menyelesaikan permasalahan secara mandiri. Namun, siswa juga dijelaskan bahwa literasi digital memiliki tantangan, seperti ancaman hoaks, disinformasi, serta risiko terhadap keamanan dan privasi. Oleh karena itu, mereka diajarkan untuk mengenali ciri-ciri berita hoaks, seperti memeriksa sumber berita, gaya bahasa, relevansi waktu, dan kredibilitas situs. Harapannya, siswa mampu menjadi pengguna digital yang cerdas dan bijaksana.
Kegiatan penyuluhan ini tidak hanya berupa pemaparan materi, tetapi juga dilengkapi dengan sesi interaktif berupa kuis menggunakan aplikasi Kahoot. Pertanyaan yang diberikan seputar literasi digital dan dipadukan dengan tebak gambar sehingga suasana acara menjadi lebih menyenangkan. Siswa yang mampu menjawab dengan cepat dan tepat memperoleh skor tinggi dan berkesempatan meraih hadiah menarik. Respons antusias dari para siswa terlihat sepanjang sesi berlangsung, yang ditandai dengan semangat dan partisipasi aktif mereka.
Salah satu siswa kelas 9D, Fikri, menyatakan kegembiraannya mengikuti kegiatan ini. “Belajarnya seru, apalagi kuisnya bikin tambah semangat. Saya jadi tahu cara membedakan berita hoaks dan bagaimana menggunakan hp untuk hal-hal bermanfaat,” ungkapnya.
Salah satu hal penting yang ditekankan dalam penyuluhan ini adalah pentingnya kolaborasi dalam memanfaatkan smart digital. Siswa diajak untuk memanfaatkan berbagai platform edukatif untuk belajar mandiri, seperti menggunakan media sosial secara bijak dan kreatif. Misalnya, mereka dapat mengembangkan kemampuan membuat konten edukatif melalui desain video, blog, atau podcast. Dengan demikian, literasi digital tidak hanya menjadi sarana konsumsi informasi, tetapi juga peluang untuk menciptakan karya yang bermanfaat bagi orang lain.
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok BBK 5 Desa Trawas ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang cakap digital. Dengan kemampuan literasi digital yang baik, para siswa dihadapkan mampu menghadapi tantangan era globalisasi dengan percaya diri. Harapannya, mereka tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelopor inovasi yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, generasi muda Indonesia siap menghadapi masa depan dengan kemampuan literasi digital yang mumpuni.(*)
Penulis: Tim BBK 5 UNAIR Desa Trawas.
Baca juga :