Deteksi Dini, Pemkab Mojokerto Efektifkan Sinergi Antisipasi Bencana

Wilayah Kabupaten Mojokerto memiliki berbagai potensi bencana alam, seperti banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, kekeringan hingga kebakaran lahan dan hutan (karhutla). Sehingga, berbagai upaya preventif atau pencegahan haris disiapkan untuk mengatasi hal-hal tidak diinginkan.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berupaya meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang timbul, apalagi dalam menghadapi cuaca tidak menentu di musim peralihan.

Diantaranya dengan melakukan mitigasi bencana, serta membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Selain itu juga memasang alat deteksi dini berupa Early Warning System (EWS) di sejumlah wilayah, berdasar pada pemetaan rawan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Upaya-upaya dengan dukungan perangkat canggih, juga dibarengi dengan usaha pencegahan bersifat jangka panjang berkelanjutan. Diantaranya dengan reboisasi atau menghijaukan kembali lahan-lahan gundul untuk mencegah bencana tanah longsor.

Pemkab Mojokerto melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga berupaya menjaga lingkungan bersih dari sampah dengan inovasi “Simas Karto” atau kepanjangan dari Sistem Informasi Manajamen Sampah Kabupaten Mojokerto. Serta, slogan ‘Sampahmu Tanggang Jawabmu’ sebagai bentuk kepedulian diri terhadap lingkungan.

Terbaru, Pemkab Mojokerto baru saja meresmikan TPA Edukasi Karangdiyeng Kecamatan Kutorejo, serta launching Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Lingkungan Hidup.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi meminta, mitigasi bencana harus dilakukan dengan kajian dan penanganan tepat. Perangkat canggih, program efektif, dan sinergi berbagai pihak jadi kuncinya. Mulai TNI, Polri, masyarakat dan pihak swasta yang kooperatif.(sma/ADV)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :