Pemkot Mojokerto Gelar Audiensi Dengan Warga Terdampak Kebakaran Sampah TPA Randegan

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengadakan audiensi dengan warga terdampak Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, di Ruang Command Center Balai Kota Mojokerto, Jumat (13/10/2023).

Audiensi tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto selaku Kasatlak Penanggulangan Bencana, Gaguk Tri Prasetyo didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Heryana Dodik Murtono; serta Kasatpol PP Kota Mojokerto, Modjari.

Pada kesempatan ini, warga yang mengatasnamakan ‘Forum Komunikasi Masyarakat Terdampak Kebakaran TPA Randegan’ tersebut mengajukan sejumlah permintaan kepada Pemkot Mojokerto, salah satunya meminta segera menormalisasi lingkungan sekitar TPA kembali segar dan bersih.

“Dari permintaan warga ada beberapa hal yang sudah kami lakukan, ada beberapa hal yang akan kami tindak lanjuti, dan ada beberapa hal yang perlu kami koordinasikan, namun juga ada beberapa hal yang kami belum bisa merealisasikan,” ungkap Gaguk.

Menurutnya, Pemkot Mojokerto selama ini sudah berupaya semaksimal mungkin dalam menangani kebakaran sampah yang terjadi di TPA Randegan. Namun jika dirasa masih perlu ada perbaikan Pemkot siap menerima saran dan masukan dari masyarakat.

“Jika selama melakukan upaya-upaya pemadaman dan meminimalisir dampak terhadap terjadinya asap akibat kebakaran TPA Randegan dirasa masih perlu perbaikan maka kami dengan senang hati untuk menerima saran dan masukan,” imbuhnya.

Terbatasnya jumlah personil dan alat berat, diakui Gaguk menjadi sedikit kendala bagi Pemkot Mojokerto dalam upaya percepatan penanganan kebakaran sampah di TPA Randegan.

“Segala upaya sudah kami lakukan, sampai kami meminta bantuan BPBD Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik. Bahkan ibu wali kota juga sudah mengirim surat permohonan bantuan pemadaman kebakaran TPA Randegan ke bu Gubernur Jatim,” terang Gaguk.

Sebagai informasi kebakaran sampah TPA Randegan sempat dinyatakan padam pada Sabtu (16/9/2023) lalu. Namun adanya gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah disertai tingginya suhu pada musim kemarau dan kencangnya angin kembali memicu munculnya titik api.

“Saya minta tolong kepada Kasatpol pp, Kadinsos, Kadis PU, Kadinkes, Kepala DLH, Camat, Lurah setiap hari harus memantau situasi dan kondisi yang ada di TPA sehingga jika butuh penanganan bisa ditangani dengan segera,” tegasnya. (ram)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :