Sejak 1994, Warga Mojokerto Nikmati Listrik Mikrohidro, Tiap Rumah Bisa Dapat 2.500 Watt

Pembangkit listrik Kali Maron mulai beroperasi pada tahun 1994 dengan memanfaatkan aliran Sungai Maron, sebagai sumber energi untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

Listrik yang dihasilkan dari PLTMH ini dialirkan ke Dusun Janjing serta PPLH Seloliman. Kini, sudah ada 60 pelanggan yang memanfaatkan listrik mandiri ini.

Cara kerja pembangkit listrik ini dengan memanfaat Sungai Maron berada di sisi timur Dusun Janjing. Aliran air tersebut ditampung dengan membuat bendungan kecil di Dusun Sempur.

Bendungan ini berfungsi untuk menyaring sampah dan menyalurkan air ke saluran pembawa air sepanjang 115 meter menuju bak pengendap. Kemudian, dialirkan melalui pipa bawah tanah menuju ke bak kontrol dan selanjutnya menuju bak penenang, sejaligus menjadi pengontrol arus.

Kemudian, air didorong melalui pipa ke rumah pembangkit (Rumah turbin) yang dibangun di lokasi yang lebih rendah dari Dusun Janjing. Di rumah turbin inilah terdapat mesin konversi energi listrik PLTMH Kali Maron.

Lokasi rumah turbin berada di areal persawahan Dusun Sempur berjarak sekitar 2 kilometer dari perkampungan Janjing. Lalu, energi listrik dari rumah turbin disalurkan melalui kabel menuju gardu induk yang berada di PPLH Seloliman.

Kemudian dari gardu induk, listrik didistribusikan ke perkampungan Janjing melalui kabel yang disangga dengan tiang beton dan menuju rumah para pelanggannya.(sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :