Cegah Klaster Baru, BPBD Semprot Lingkungan Pemkab Mojokerto

Demi menekan klaster perkantoran yang belakangan ini tren, Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Mojokerto dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah mengintensifkan sterilisasi penyemprotan disinfektan di lingkup perkantoran Pemkab setempat.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, penyemprotan disinfektan itu dilakukan di sejumlah perkantoran sekretariat Pemkab Mojokerto. Seperti kantor Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Bagian Pemerintahan, Bagian Pembangunan serta Bappeda yang berlangsung mulai 29-30 September kemarin.

Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, penyemprotan disinfektan di ruang tertutup seperti perkantoran merupakan upaya antisipasi persebaran Covid-19. Terlebih lagi, intensitas bertemu pekerja kantoran sangat tinggi ketika beraktivitas.

“Penyemprotan ini bukan karena ada yang terpapar lalu lockdown. Tidak seperti itu. Sterilisasi kita lakukan tiap minggu secara bergilir, karena kita benar-benar memaksimalkan pencegahan. Jangan sampai terjadi hal-hal tidak diinginkan,” terangnya.

Selain menjadi agenda rutin mingguan, sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan ini disesuaikan dengan permintaan OPD atau pegawai yang memanfaatkan ruang dan gedung untuk kerja setiap hari.

Sekedar informasi, BPBD Kabupaten Mojokerto secara berkelanjutan melaksanakan beberapa penanganan dan pelaksanan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Antara lain penyemprotan disinfektan dan probiotik pada OPD/lembaga yang memiliki tugas pelayanan. Seperti masjid, musala, balai desa, sekolah, kampung tangguh dan Desa Tanggap Bencana (Destana) sebanyak 60 kali.

Selain itu, juga memberi bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dengan menyalurkan bantuan CSR sejumlah perusahaan. Bantuan yang diterima, tersimpan di gudang logistik BPBD berupa APD lengkap, disinfektan, hand sanitizer, sabunc cuci, wastafel dan paket sembako. Bantuan itu kemudian didistribusikan pada 56 kampung tangguh, 8 Destana, 5 masjid/ponpes tangguh, serta giat pembinaan non ASN pada 9 OPD dan 2 RSUD.  (sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :