Semrawut, Pendataan Anak yang Ditinggal Orang Tua Meninggal Karena COVID-19 di Mojokerto Masih Belum Jelas

Pendataan anak yang ditinggal oleh orang tuanya meninggal karena COVID-19 di Kabupaten Mojokerto amburadul. Bahkan Data anak-anak yang seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah masih belum jelas.

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto sebagai Leading Sector pengumpulan data di daerah hingga kini belum tuntas melakukan pendataan bahkan terkesan lambat.

Padahal data ini penting karena akan digunakan sebagai acuan untuk memberikan dukungan (Bantuan, Red) yang sesuai dengan kebutuhan anak dan keluarganya dari Kemensos RI.

Kasi Rehsos (Rehabilitasi Sosial) Dinsos Kabupaten Mojokerto, Ahmad Zainul Hasan mengatakan, hingga sampai saat ini pendapatan anak yang telah ditingkatkan orang tuanya meninggal di Kabupaten Mojokerto masih dalam tahap pendataan.

“Masih proses pendataan karena data dari Dinkes (Dinas Kesehatan) kita kirimkan ke Camat agar memberitahukan ke Kades sesuai dengan wilayah masing-masing untuk diverifikasi,” ungkapnya.

Zainul mengatakan pihaknya menindaklanjuti surat edaran dari Kemensos Nomor S-236/MS/C/HK terkait pengumpulan data anak-anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 terutama di daerah Kabupaten Mojokerto.

“Kita menindaklanjuti arahan dari Kemensos yang punya kegiatan,  rencananya akan diikuti sama provinsi,” jelasnya.

Disinggung jumlah keseluruhan calon penerima bantuan bagi anak-anak yatim/ piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, Zainul menyampaikan masih dalam proses pendataan.

“Data belum masuk ke kita masih proses dan untuk data induk korban meninggal karena Covid acuan kita dari Dinkes,” terangnya.

Dia membantah jika pendataan anak yatim/ piatu yang ditinggal orang tuanya meninggal akibat Covid-19 tidak jelas dan berjalan lambat.

“Ya jelas kalau di tanya tentang data anak yang ditinggal orang tuanya meninggal karena Covid, tapi kalau data korban Dinkes jelas paham,” tegas Zainul.

Dikatakannya, persyaratan calon penerima yakni sasarannya adalah anak yang ditinggal orang tuanya meninggal karena Covid-19 dan dibuktikan surat keterangan meninggal akibat Covid-19 dari instansi terkait.

“Untuk bantuannya nanti ada tim sendiri dari Kemensos yang turun karena setiap anak kebutuhannya beda-beda, kita dimintai tolong sama Kemensos karena ada program tersebut,” sebutnya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Langit Kresna Janitra saat dikonfirmasi terkait data anak yang orang tuanya meninggal akibat Covi-19.

“Gak ada” ucapnya singkat.(fad/Sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :